- Dalam kehidupan orang Jawa, setiap kegiatan orang besar adalah tanda. Apalagi bagi pemain togel, pasti dicari-cari makna yang berhubungan dengan nomor untuk dicari nomor buntutnya. Tetapi, dalam falsafah kehidupan Jawa, bukan sekadar itu tindak tanduk penguasa merupakan tanda dari sesuatu yang tersembunyi.
Begitu juga dengan ilmu komunikasi, setiap gerak gerik menandakan makna tertentu. Apalagi dari seorang pemimpin negeri, Presiden.
Di tengah carut-marut problem dan perang opini yang berkembang belakangan ini di Indonesia. Presiden Jokowi selalu terlihat santai seakan-akan tidak ada masalah. Malah Jokowi menunjukkan kegiatan yang justru sangat santai. Berbeda dengan kegiatan Presiden Jokowi setelah aksi massa besar-besaran. Jokowi justru menyambangi markas pasukan elit TNI - Polri, menyapa prajurit yang sedang berlatih dan beryel-yel. Unjuk kekuatan.
Akhir-akhir ini, justru Jokowi sedang melakukan kegiatan olahraga. Santai saja, sepertinya. Tetapi itu adalah simbol. Simbol yang ingin ditunjukkan dan akan terjadi. Jokowi orang Jawa, tentu gaya komunikasinya juga cara Jawa. Tidak langsung serang, tapi memegang kendali, membentuk opini dengan elegan. Seperti sebelum-sebelumnya.
Dalam tulisan ini dibahas tiga foto dan kegiatan yang diikuti Jokowi di tengah memanasnya kegaduhan politik yang dibawa-bawa ke ranah hukum di negeri ini. Jokowi pada suatu kesempatan berfoto bersama Panglima TNI dan Kapolri. Diapit oleh keduanya, Jokowi berfoto dengan ratusan perwira TNI-Polri yang memang diseting duduk dan berdiri berseling antara TNI dan Polri. Dalam foto tersebut, TNI-Polri benar-benar membaur, mengenakan pakaian dinas masing-masing. Sementara Jokowi memakai pakaian resmi. Jas berdasi.
Foto diambil dari tempat yang cukup tinggi, sehingga dapat betapa banyak TNI-Polri yang membaur bersama Presiden. Mereka (TNI-Polri) ada di samping dan dibelakang Presiden. Artinya, mereka (TNI-Polri) siap mengawal dan mendukung Presiden Jokowi. Dalam makna yang lebih dalam, mereka akan melindungi Presiden di tengah isu makar dan penggulingan kekuasaan.
Selanjutnya, yang juga sempat menjadi pemberitaan besar diunggah juga melalui twitter @Jokowi adalah kegiatan Presiden sedang mengikuti lomba panahan. Bukan sekadar menghadiri, bahkan mengikuti. Juga memanah secara langsung. Makna yang bisa ditarik dari kegiatan itu adalah, presiden punya anak panah yang siap dilepaskan sewaktu-waktu sesuai dengan titahnya. Meskipun banyak permasalahan Jokowi tetap punya kendali. Dari memanah, dia juga bisa saja mengirimkan kabar bahwa dia bisa membidik target.
Selanjutnya, Jokowi bermain bola dengan wartawan Istana. Jokowi, melalui twitter mengatakan bahwa meskipun lelah tapi biar sehat. Bisa dimaknai sebagai pesan bagi semua warga mungkin juga para lawan politiknya, bahwa dia sedang memainkan permainan. Dia sedang menggiring bola. Terserah pada dia mau digiring ke mana bola itu.
Artinya, Jokowi masih memegang kendali terhadap negeri ini. Jokowi punya kuasa penuh atas jalannya negeri ini.
Jadi, Jokowi didukung penuh oleh TNI - Polri yang ada di belakangnya. Dia bisa membidik (apapun) yang dia mau. Dan sekarang, dialah yang sedang memegang kendali.
Begitu juga dengan ilmu komunikasi, setiap gerak gerik menandakan makna tertentu. Apalagi dari seorang pemimpin negeri, Presiden.
Presiden Jokowi Main Bola - Foto: Twitter.com/jokowi |
Di tengah carut-marut problem dan perang opini yang berkembang belakangan ini di Indonesia. Presiden Jokowi selalu terlihat santai seakan-akan tidak ada masalah. Malah Jokowi menunjukkan kegiatan yang justru sangat santai. Berbeda dengan kegiatan Presiden Jokowi setelah aksi massa besar-besaran. Jokowi justru menyambangi markas pasukan elit TNI - Polri, menyapa prajurit yang sedang berlatih dan beryel-yel. Unjuk kekuatan.
Akhir-akhir ini, justru Jokowi sedang melakukan kegiatan olahraga. Santai saja, sepertinya. Tetapi itu adalah simbol. Simbol yang ingin ditunjukkan dan akan terjadi. Jokowi orang Jawa, tentu gaya komunikasinya juga cara Jawa. Tidak langsung serang, tapi memegang kendali, membentuk opini dengan elegan. Seperti sebelum-sebelumnya.
Dalam tulisan ini dibahas tiga foto dan kegiatan yang diikuti Jokowi di tengah memanasnya kegaduhan politik yang dibawa-bawa ke ranah hukum di negeri ini. Jokowi pada suatu kesempatan berfoto bersama Panglima TNI dan Kapolri. Diapit oleh keduanya, Jokowi berfoto dengan ratusan perwira TNI-Polri yang memang diseting duduk dan berdiri berseling antara TNI dan Polri. Dalam foto tersebut, TNI-Polri benar-benar membaur, mengenakan pakaian dinas masing-masing. Sementara Jokowi memakai pakaian resmi. Jas berdasi.
Foto diambil dari tempat yang cukup tinggi, sehingga dapat betapa banyak TNI-Polri yang membaur bersama Presiden. Mereka (TNI-Polri) ada di samping dan dibelakang Presiden. Artinya, mereka (TNI-Polri) siap mengawal dan mendukung Presiden Jokowi. Dalam makna yang lebih dalam, mereka akan melindungi Presiden di tengah isu makar dan penggulingan kekuasaan.
Selanjutnya, yang juga sempat menjadi pemberitaan besar diunggah juga melalui twitter @Jokowi adalah kegiatan Presiden sedang mengikuti lomba panahan. Bukan sekadar menghadiri, bahkan mengikuti. Juga memanah secara langsung. Makna yang bisa ditarik dari kegiatan itu adalah, presiden punya anak panah yang siap dilepaskan sewaktu-waktu sesuai dengan titahnya. Meskipun banyak permasalahan Jokowi tetap punya kendali. Dari memanah, dia juga bisa saja mengirimkan kabar bahwa dia bisa membidik target.
Selanjutnya, Jokowi bermain bola dengan wartawan Istana. Jokowi, melalui twitter mengatakan bahwa meskipun lelah tapi biar sehat. Bisa dimaknai sebagai pesan bagi semua warga mungkin juga para lawan politiknya, bahwa dia sedang memainkan permainan. Dia sedang menggiring bola. Terserah pada dia mau digiring ke mana bola itu.
Artinya, Jokowi masih memegang kendali terhadap negeri ini. Jokowi punya kuasa penuh atas jalannya negeri ini.
Jadi, Jokowi didukung penuh oleh TNI - Polri yang ada di belakangnya. Dia bisa membidik (apapun) yang dia mau. Dan sekarang, dialah yang sedang memegang kendali.