Minggu, 26 April 2020

ANALISA PROSPEK USAHA TANAMAN SERAI

 Meskipun harga sereh atau daun sereh tidak terlalu mahal ANALISA PROSPEK USAHA TANAMAN SERAI

Meskipun harga sereh atau daun sereh tidak terlalu mahal, namun karena kemudahan dan murahnya biaya penanaman, budidaya sereh bisa menghasilkan banyak keuntungan.

Harga sereh di pasaran tidaklah stabil. Kadangkala murah dan kadangkala mahal. Namun untuk harga daun yang akan dijadikan minyak saat ini relatif stabil mulai dari 1000-2000 rupiah per kg.

Jika kita menanam sereh dalam jumlah sedikit, tentu sedikit pula hasil yang bisa kita rasakan. Namun jika kita memiliki lahan luas, satu hektar misalnya, kita akan mendapatkan hasil yang menggiurkan.

Satu hektar lahan bisa berisi 10 ribu rumpun sereh dan menghasilkan setidaknya 10 ton daun sereh. Jika setiap kg daun dihargai 1000 rupiah saja, maka dalam lima bulan pertama dan selanjutnya tiga bulan sekali kita akan mendapatkan uang sebesar 10 juta rupiah.

Belum lagi kalau kita memanen batang sereh. Satu hektar lahan bisa kita ambil setidaknya 50-70 ton setiap 17 bulan sekali. Jika satu kg batang sereh dipasaran berkisar mulai dari 10 ribu rupiah, berapa pendapatan kita bro? katakanlah kita dapat 50 ton dengan harga sereh 10 ribu per kg, maka kita akan mendapatkan 500.000.000 rupiah.

Bukankah angka tersebut sangat fantastis? Sementara itu, pernah ada wacana bahwa harga serai bisa mencapai 70 ribu rupiah per kilo (di Sulawesi). Betapa menggiurkan usaha ini bukan? Lantas berapa modal awal kita untuk menanam sereh?

Jika kita tidak memiliki lahan, artinya kita harus menyewa lahan dan ini tentunya bisa dihitung sebagai biaya produksi.

Sementara harga bibit sereh, khususnya anakan sereh bisa mencapai 10000 rupiah per kilo. Satu kg bibit ini berisi sekitar 25-30 batang serai muda (jumlah ini relatif, tergantung dari besarnya benih yang kita dapatkan).

Untuk satu hektar lahan, kita membutuhkan sekitar 20 ribu batang sereh atau sekitar 800 kg benih. Untuk satu hektar lahan, kita bisa menggunakan sekitar 10-15 ton pupuk kandang.

Baiklah, saatnya kita buat rincian anggaran biaya produksi untuk satu rangkaian penanaman hingga panen akhir:

  • Sewa lahan (10 tahun): 15.000.000
  • Bibit: 8.000.000
  • Pupuk: 5.000.000
  • Pengairan: 2.000.000
  • Peralatan: 3.000.000
  • Tenaga : 15.000.000
  • Lain-lain: 5.000.000+
      Total: 53.000.000

Jika kita memulai dari awal untuk usaha budidaya sereh, maka kita membutuhkan modal yang lumayan banyak, yakni sekitar 53 juta rupiah.

Namun untuk selanjutnya hingga masa kontrak tanah habis, modal yang perlu kita keluarkan hanya berkisar 20an juta rupiah untuk penanaman baru karena asumsinya kita telah memiliki bibit, masa kontrak masih panjang, alat dan keperluan lain telah terpenuhi di awal sehingga kita hanya membutuhkan pengeluaran untuk pupuk, biaya tenaga kerja, air, dan keperluan lain-lain saja.

Sementara dalam 17 bulan, total penghasilan kita berkisar 550.000.000 rupiah. Jadi hitungannya bersih kita mendapatkan 450 juta lebih .